Tuesday, October 25, 2016

FLP dan Hijrahku


     Tepat enam bulan yang lalu, saya mengenalnya. Saya mulai mendekati, mengulik sedikit cerita tentangnya. Semakin hari, semakin kepo. Ingin segera berkenalan dan belajar bersamanya. Banyak cerita menarik tentangnya. Kegigihan, semangat, visi misi, dan  karya-karya fenomenalnya. Saya semakin tertarik, sangat. Sepertinya, saya mulai jatuh cinta padanya. Iya, saya jatuh cinta pada FLP (Forum Lingkar Pena).
FLP Jombang menjadi titik awal dimana saya mulai berhijrah. Saya mulai mantab memilih yang hak dan meninggalkan yang bathil. FLP menjadi alarm yang membangunkan saya dari mimpi-mimpi semu dunia. FLP tak hanya mengajarkan dunia tulis menulis, namun juga agama. FLP bukan sekedar forum biasa, karena karya-karyanya pun bukan karya biasa. Karya FLP selalu memberikan arti yang dalam bagi para pembaca, sama seperti slogan FLP, “Berbakti, Berkarya, Berarti”. Dan saya memilih pena sebagai jalan dakwah, karena saya ingin berbagi dan berarti dengan tulisan-tulisan saya.
            Acara pertama FLP yang saya ikuti yaitu, Talk show kepenulisan oleh FLP Jombang bersama penulis terkenal Habiburrahman El Shirazy atau lebih akrab disapa Kang Abik. Saat itu, saya mendapatkan tiket gratis acara tersebut dari dosen kampus saya, his name is Mr Nurdin. Beliau sangat mendukung mahasiswa-mahasiswanya yang tertarik dalam bidang kepenulisan. Tak heran beliau sering memberikan reward kepada mahasiswa yang aktif menulis, dan allhamdulilah kali ini saya mendapatkannya.
            Agenda kelas menulis FLP Jombang diadakan rutin seminggu sekali. Saya kembali dipertemukan dengan Ibu Guru paling keren di SMK saya dulu. Bunda Umi, begitu saya memanggilnya. Bunda Umi menjabat sebagai ketua FLP Cabang Jombang, bukan hanya sebagai ketua tapi juga motivator. Beliau mengenalkan saya pada forum keren ini. Tak hanya membimbing kelas menulis, beliaupun selalu memberi semangat dan motivasi dengan pembawaannya yang santai dan sedikit jail. Menyenangkan.
Kegiatan kelas menulis menjadi semakin seru, karena sahabat-sahabat saya pun mengikuti. Kami mempunyai ketertarikan yang sama pada dunia menulis, sehingga saat saya mengajak mereka untuk mengikuti kelas menulis FLP, semangatnya tak kalah dengan saya. Kami berlima biasanya disebut dengan genk Monster, rakus buku juga makanan, hehehe.
Sudah hampir sebulan berjalan bersama FLP Jombang, banyak sekali hal baru yang saya pelajari. Mau nggak mau, menulis menjadi kegiatan rutin setiap minggunya. Membaca menjadi lebih menarik karena stok buku di perpustakaan Monster Pintar yang sangat banyak dan up to date. Teman-teman baru juga mewarnai cerita saya di FLP Jombang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari guru,bidan,pelajar SMA,hingga komikus. Keren.
Empat bulan bergabung di FLP, saya sudah terbiasa dengan acara pembantaian(bedah) naskah oleh teman-teman dan bunda. Setalah berhari-hari menulis panjang lebar, dan tiba-tiba naskah dibantai dalam waktu kurang dari setengah jam, wow sekali, hehehe. Namun, acara pembantaian naskah menjadi menyenangkan karena solusi pun diberikan. Kami tidak hanya mengkritik, tapi juga memberi saran dalam memperbaiki naskah yang dirasa kurang cocok.
Bulan kelima bersama FLP menjadi satu cerita baru untuk saya. Acara Silatwil FLP JATIM digelar di Lumajang! Asyik. Saya dengan dua anggota FLP Jombang, yakni Mada dan Zaki mengikuti acara silatwil tersebut. Kami berangkat dengan antusias dari Jombang menuju Lumajang sehari sebelum acara dimulai. Disana kami bertemu dengan anggota FLP se Jawa Timur yang keren-keren banget. Mereka berasal dari berbagai daerah, antara lain Malang, Kediri, Banyuanyar, Pamekasan, Blitar, Surabaya dsb. Lebih serunya lagi, kami bertemu dengan Ketua FLP Pusat, Bunda Sinta Yudisia. Mantab.
            Terakhir, saya merasa beruntung menjadi bagian dari FLP. FLP mengajarkan saya hidup yang sebenarnya, hidup yang memberikan arti bagi orang lain. Hidup dengan meninggalkan jejak-jejak kebaikan yang akan selalu dikenang, jejak dakwah pena.




Bedah naskah oleh FLP Jombang


Silatwil FLP JATIM di Lumajang


foto bersama Bunda Sinta Yudisia


No comments:

Post a Comment